Rabu, 04 Februari 2015

fungsi suara pada film

Fungsi Suara

1
1. REALITAS
Artinya bila ada gambar sebuah adegan, maka wajib ada suara yang berasal dari adegan tersebut. Contoh yang sederhana adalah ketika sebuah pistol ditembakkan, maka suara letusannya harus diperdengarkan atau ketika ada buku yang sedang dibuka, maka sekecil apapun suaranya harusnya diperdengarkan. Contoh lain yang lebih melibatkan suara secara luas, misalnya adegan di sebuah taman yang dekat dengan jalan raya, maka umumnya pembuat film akan mengkombinasikan atmosfer jalan raya dalam riuh-rendahnya serta suara atmosfer aktivitas orang-orang di taman tersebut.
Hubungan dengan aspek relitas ini yang paling sulit adalah penciptaan realitas itu sendiri, terutama untuk benda atau suasana yang tidak pernah ada
2. GAMBAR TIDAK EFEKTIF
Bila ada sebuah adegan seseorang yang patah hati lalu kita cuma punya shot CU tokoh yang sedang terdiam, maka sampai kapanpun penonton tidak akan tahu mengapa si tokoh sedih, sehingga kita perlu suara (misalnya monolog interior) agar lebih jelas.
3. GAMBAR TIDAK EFISIEN
Bila ada sebuah adegan yang sebenarnya kalau menggunakan suara hanya membutuhkan durasi 3 detik, padahal kalau kita menggunakan gambar butuh 4 menit. Maka kita harus selektif dalam memilih penggunaan gambar atau suara sesuai dengan kebutuhan.
4. PEMBENTUK RUANG
Bila ada sebuah adegan di dalam sebuah kelas, lalu back sound-nya ditambah dengan suara ombak dari kejauhan, maka kesan penonton adalah bahwa sekolah tersebut dekat dengan pantai.
5. PEMBENTUK WAKTU
Ada suara-suara yang dapat menunjukkan waktu dalam kehidupan manusia baik secara universal ataupun secara lokal. Misalnya suara kokok ayam, suara adzan dll.
6. PEMBENTUK SUASANA & DRAMATIK
Kita dapat menambah suara seperti musik atau efek untuk lebih menambah dramatik misalnya suara derit pintu di film-film horor atau musik orkestra yang pelan pada adegan perang dll.

sumber: https://mediapartner.wordpress.com/free-course/fungsi-suara/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar